Gorontalo, 29 April 2025--Hubungan internasional dan kerjasama ekonomi antarnegara beberapa tahun terakhir terus diwarnai isu dan fakta eskalasi ketegangan di banyak kawasan seperti konflik Rusia-Ukraina, Timur Tengah, Laut Cina Selatan, Perang dagang AS-Cina yang merembet sampai ke regional Asia Tenggara serta beberapa kawasan lainnya. Kondisi ini secara langsung maupun tak langsung menempatkan pembelajaran ekonomi internasional semakin penting untuk dipahami dan dikuasai.
Ekonomi Internasional khususnya Pokok Bahasan Perdagangan Internasional bagi mahasiswa program studi Ekonomi Pembangunan di Jurusan Ilmu Ekonomi sering terlalu berfokus pada model, teori, dan konsep abstrak. Disisi lain, mahasiswa perlu memahami secara teknis dan aplikatif bagaimana integrasi ekonomi global memengaruhi prospek pembangunan negara berkembang, seperti diungkapkan oleh Prof. Dr. Amir Halid, SE. M.Si bersama Dr. Herwin Mopangga selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Internasional dalam pengantar kata mewakili Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi. Mahasiswa juga perlu mendapatkan pemahaman mendalam tentang fungsi dan peran lembaga yang menjadi kunci dalam mengatur arus perdagangan internasional. Pengetahuan ini melengkapi pemahaman teoritis tentang teori perdagangan internasional dengan aspek kelembagaan yang sering kali tidak tercakup secara memadai dalam kurikulum standar. Kuliah Praktisi yang dilaksanakan Selasa 29 April 2025 bertempat di Aula Jurusan Ilmu Ekonomi menampilkan Narasumber Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Gorontalo Bapak Ade Zirwan dan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Bapak Dedi Supriyadi.
Kuliah praktisi dari KPPBC ini memberikan ilustrasi nyata bagaimana kebijakan perdagangan internasional diimplementasikan di lapangan, memberikan konteks praktis terhadap teori yang dipelajari mahasiswa. Kebijakan perdagangan berinteraksi dengan tujuan pembangunan yang lebih luas seperti pengentasan kemiskinan, industrialisasi, dan keberlanjutan lingkungan - memberikan perspektif kritis tentang trade-offs kebijakan.
Pada sesi pertama, Ade Zirwan menjelaskan kerangka regulasi terkini yang menentukan bagaimana perdagangan internasional dikelola, termasuk perjanjian perdagangan regional/global, kebijakan tarif, dan hambatan non-tarif yang sedang berlaku yang diakuinya merupakan informasi yang sering kali tidak tersedia atau terkini dalam buku teks standar.
Zirwan juga mengekspos mahasiswa pada berbagai kendala dan tantangan dalam implementasi kebijakan perdagangan serta memberikan wawasan tentang bagaimana kebijakan perdagangan berdampak secara berbeda pada berbagai kelompok masyarakat dan sektor ekonomi. Pemahaman ini penting untuk mengembangkan perspektif kritis tentang keadilan ekonomi dan dampak kebijakan.
Lebih lanjut, beliau mengemukakan bahwa mahasiswa dapat mengakses data terkini dan studi kasus nyata tentang arus perdagangan, perilaku importir/eksportir, dan dampak kebijakan perdagangan. Data dan kasus empiris ini sangat berharga untuk pembelajaran, penelitian maupun penulisan skripsi mahasiswa ketika berada di tingkat akhir. Mahasiswa dapat memperoleh kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis berbagai instrumen kebijakan perdagangan (tarif, kuota, fasilitasi perdagangan, dll.) berdasarkan pengalaman empiris, bukan hanya berdasarkan model teoretis.
Sesi kedua dibawakan oleh Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Bapak Dedi Supriyadi, lebih memfokuskan pada Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Impor Ekspor. Dimulai dengan konsep dasar bahwa Wilayah Pabean adalah seluruh wilayah kedaulatan Republik Indonesia ditambah dengan Wilayah Zona ekonomi Ekslusif dan Landas Kontinen. Ditambahkan pula bahwa Kawasan Kepabeanan adalah Wilayah yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai dalam rangka terkait dengan pengenaan biaya atau tarif pada kegiatan ekspor dan impor. Dilanjutkan dengan Termonilogi Ekspor Impor dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemmerintah, Tujuan Bea Keluar: Menjaga Harga Harga Komoditas Tertentu dalam Negeri. Menjamin Terpenuhinya Kebutuhan Dalam Negeri, Tata Cara Perhitungan Bea Keluar sampai pada sistem dan mekanisme juga Proses Pelayanan Kepabeanan Ekspor.
Adapun teknis perkuliahan dikombinasikan dengan tanya jawab dengan mahasiswa sehingga tercipta interaksi antara narasumber kuliah praktisi dengan mahasiswa semester IV yang memprogramkan Mata kuliah sebanyak 24 orang dan kelas bilingual sebanyak 4 orang.
Pada sesi penutup, kedua dosen pengampu yang mendampingi kedua narasumber dari KPPBC Gorontalo tak lupa menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada KPPBC yang telah berkenan membagi ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNG dan berharap kegiatan ini dapat ditingkatkan dan diperluas di masa mendatang. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Dr. Sri Endang Saleh, M.Si, serta Dekan Bapak Dr. Raflin Hinelo, M.Si dan Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Irawati Abdul, SE. M.Si yang mendukung penuh penyelenggaraan kuliah praktisi ini.
Asesmen Lapangan Pendirian Program Studi Doktor Ekonomi
Pemilihan Dekan Fakultas Ekonomi Periode 2023 - 2027
Temu Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia Ke-10
Pra Kongres APE-LPTK Tahun 2023 akan di laksanakan di Hotel Aston Kota Gorontalo, Tanggal 31 Juli - 2 Agustus 2023